Selasa, 08 November 2016

KRITIK ARSITEKTUR : HOTEL PENCAKAR LANGIT PADA KAWASAN TEPI PANTAI

RANGKUMAN KRITIK ARSITEKTUR PERTEMUAN KE 2
  • ·         KRITIK PENAFSIRAN : Proses menafsirkan secara subjektif dalam menanggapi sebuah karya menghasilkan sebuah kritikan yang cenderung memberikan pandangan baru.

§  Kritik Advokasi :  Pembelaan tanggapan negatif dalam sebuah karya, tersaji dalam sebuah kritikan yang menunjukan hal positif dari karya tersebut,
§  Kritik Evokatif : Mengangkat kelebihan/sisi baik suatu karya bertujuan untuk menggugah daya tarik terhadap karya tersebut dengan sebuah pendapat secara emosional.
§  Kritik Impresionistik : Memberikan suatu kesan terhadap sebuah karya sehingga dapat mempengaruhi untuk membuat sebuah karya yang lebih baik lagi.
  • ·         KRITIK DESKRIPTIF : Pendeskipsian sebuah karya dalam proses merespon apa yang dilihat yang dipengaruhi dengan apa yang diketahu dan diyakini.

§  Kritik Penjelasann : Memberikan gambaran terhadap sebuah karya dalam bentuk grafis, verbal dan prosedural.
§  Kritik Biografis : Menitikberatkan tentang gambaran tokoh pembuat sebuah karya.

§  Kritik Kontekstual : Membahas mengenai konteks pengaruh sosial, politik, ekonomi dan budaya terhadap sebuah karya arsitektur sehingga dapat terpengaruhi langgam/gaya bangunan.


KRITIK ARSITEKTUR : HOTEL PENCAKAR LANGIT PADA KAWASAN TEPI PANTAI
Hotel Burj Al Arab, sunber : http://wkkarchitects.com/

·         PROFIL
Letak Burj Al Arab, sumber : google,map
Burj al arab adalah sebuah hotel mewah yang terletak di Dubai, Uni Emirat Arab. Bangunan Burj al-Arab, didesain oleh Tom Wright, mencapai ketinggian 321 meter dan adalah bangunan tertinggi yang sepenuhnya digunakan sebagai hotel. Bangunan ini berdiri di sebuah pulau buatan yang berada 280 m lepas pantai di Teluk Persia. Burj al-Arab dimiliki oleh Jumeirah.


·         KONSEP BENTUK
Sketsa Konsep, sunber : http://wkkarchitects.com/
Ilustrasi Konsep, sunber : http://wkkarchitects.com/
Semua bermula dari tangan arsitek Inggris bernama Tom Wright. Ia diminta untuk merancang sebuah bangunan yang akan bersinonim dengan tempatnya didirikan. Paris, misalnya, bersinonim dengan Eiffel. Sydney dengan Opera House. Bagaimana dengan Dubai? Tom Wright pun mengambil pena. Sembari duduk di teras Hotel Chicago Beach yang berada di dekat lokasi pembangunan Burj Al Arab, ia mulai mencoret-coret sketsa di atas kertas serbet. Pada Oktober 1993 ia pun mengajukan konsep awal bangunan dengan model kartu sederhana. Ia meyakinkan sang klien bahwa model dhow, perahu layar Arab, ini amat tepat untuk Dubai.  Arsitektur bangunan menyerupai sebuah kapal layar warisan bangsa Arab dikombinasikan dengan aspek-aspek moderen, yang mempunyai filosofi “bergerak maju ke masa depan”


·         STRUKTUR PEMBENTUK
Tampak, sunber : http://wkkarchitects.com/
Struktur yang membentuk bangunan yang bisa dikatakan highrise building ini cukup unik yaitu dengan dua ‘sayap’ yang tersebar dalam bentuk V akan menjadi ‘tiang’ besar. Sementara ruang antaranya ditutup dalam bentuk atrium setinggi 180 meter. Dengan hal tersebut maka bangunan akan menjadi ikon dari dubai.


·         KONTEKS TEMPAT DAN FUNGSI
Prototype, sunber : http://wkkarchitects.com/
Jika ditinjau dari konteks tempat, bangunan ini berada di kawasan pesisir pantai yang mana dibangun di atas pulau buatan yang berjarak 280 meter dari lepas pantai. Untuk membuat fondasinya aman, kontraktor bangunan ini memancang 230 tiang beton berukuran 40 meter ke dalam pasir. Selain itu untuk merespon gucnangan ombak maka permukaan pulau buatan ditutup dengan tumpukan batu-batu besar yang dilapis/diperkuat dengan baja beronjong (honey-comb) yang tahan karat untuk mencegah erosi dari pondasi bangunan dan sebagai pemecah ombak. Dengan resiko tekanan horisontal yang besar karena berada di tepi pantai yang banyak angin terlebih bangunan ini termasuk pencakar langit, maka struktur utama dibuat membntuk diagonal  yang diyakini dapat merespon gaya horisontal dengan kuat dan stabil Struktur dari beton baja diagonal (terekpos dapat memecah angin dan menyegarkan).
Situasi Saat Petang, sunber : http://wkkarchitects.com/
Hotel ini sering disebut sebagai hotel bintang tujuh. Hal ini dianggap sebuah hiperbola oleh orang-orang di bidang pariwisata. Bisa terbayangkan kesan mewah, premium dan mahal. Tetapi hal itu tak heran, karena hotel ini terletak di kota dubai yang terkenal dengan tujuan wisata timur tengah sebagai liburan para konglomerat dan artis yang memiliki gaya hidup mewah, maka hotek ini sangat cocok untuk persinggahan istirahat mereka.

Interior, sunber : http://wkkarchitects.com/
Dengan fungsi bangunan ini yang tunggal yaitu sebagai hotel, maka burj al arab ini merupakan hotel tertinggi ketiga di dunia, dengan atas 59 lantai dengan 202 kamar. Kamar terluas berukuran 780 meter persegi, sementara yang terkecil 169 meter persegi. Desain kamar-kamar tersebut berbentuk jukstaposisi timur dan barat.



Melihat sebuah bangunan pencakar langit yang berada di pulau buatan dan hanya satu-satunya yang berdiri menjulang tinggi di kawasan tersebut maka menarik untuk di telaah lebih lanjut bagaimana konstruksinya, konsep bentuknya dan fungsi dalam merespon potensi dan masalah yang menjadi tantangan dalam perancangannya. Hotel Burj Al Arab bisa dikatakan sebuah karya sukses yang dapat menjawab tantangan-tantangan terhadap konteks tempat dan fungsi. 

NAMA                  : TRYAS KARTIKO
KELAS                 : 4TB02
NPM                     : 29313007
MATKUL             : KRITIK ARSITEKTUR
TUGAS                : TUGAS KE2
SUMBER            : 
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Burj_al-Arab
  • http://wkkarchitects.com/burj-al-arab/
  • http://media.rooang.com/2014/12/tangan-dingin-tom-wright-untuk-burj-al-arab/

0 komentar:

Posting Komentar

© ArtisticTect 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis