RANGKUMAN KRITIK ARSITEKTUR: MINGGU 1
- Definisi kritik arsitektur : menananggapi hasil pengamatan dan pemahaman mengenai karya arsitektur berupa ucapan, tulisan ataupun gambar
- Kritik arsitektur memiliki 3 metode : Normatif (keyakinan), Penafsiran (subjektif), dan Deskriptif (menggambarkan)
- Kritik Normatif dibagi menjadi 3 jenis : Doktrin (mempengaruhi orang lain dengan kajian yang bersifat umum), Sistematika (menyusun elemen-elemen yang saling berkaitan), Tipikal (Suatu norma yang didasarkan pada model yantg digeneralisasi) dan Terukur (dugaan yang mampu mendeskripsikan bangunan secara kualitatif)
KRITIK ARSITEKTUR: SEBUAH BANGUNAN BERTINGKAT SEDANG PADA KAWASAN HISTORIS
Penulis mengambil objek gedung
Kantor Pelayanan Pajak Pratam Jakarta Penjaringan yang terletak di Jl. Lada
pada kawasan kota tua Jakarta, sebagai objek amatan kritik yang dilihat dari
segi arsitekturnya.
Sumber : Goole Earth |
Penulis berasumsi bangunan ini mulai
dibangun setelah kawasan kota tua terbentuk dan sudah memiliki citra. Saat ini bangunan
ini sebagai kantor pelayanan pajak, yang mana penulis berasumsi juga sebelumnya
bangunan ini memiliki fungsi lain sebelum yang sekarang.
Sumber : Goole Earth |
Dari segi gaya arsitekturnya langgam
yang diterapkan pada bangunan ini setelah diperhatikan telah beradaptasi dengan
gaya-gaya bangunan yang ada di kawasan lingkungannya yaitu gaya neoklasik. Hal
ini menjadi unik karena kantor pelayanan pajak sebagai bangunan pelayanan umum dengan
gaya bangunan seperti ini jarang ada.
Blokplan Bangunan |
Melihat sisi view, bangunan ini
menjulang tinggin di atas bangunan-bangunan disekitarnya, dangan memiliki 7
lantai bangunan ini dapat dikatagorikan sebagai bertingkat sedang. Hal ini
menjadi kontras terhadap lingkungan kawasannya. Melihat posisi massa bangunan
ini berada di belakang bangunan museum fatahillah jika sudut pandang dari plaza
fatahillah yang menjadi magnet kawasan kota tua, bangunan ini tetap terlihat
dan seakan-akan menjadi background orientasi dari plaza menuju museum.
Ilustrasi Museum Fatahillah Zaman Dahulu, Sumber: Wikipedia |
Situasi Museum Fatahillah Saat ini |
Jika
dirasakan hal ini merusak citra bangunan museum fatahillah, yang sebelumnya fasadnya
memiliki background yang clear hanyalah awan yang tampak, menjadikan kesan
tenang, mandiri, seimbang dan formal sudut pandang objek dari magnet kawasan yaitu plaza fatahillah, namun setelah bangunan ini muncul semua itu menjadi berubah.
Ilustrasi Meme Penulis |
Kawasan kota tua memliki nilai
sejarah yang tinggi sebagai peninggalan saksi bisu cerita indonesia pada jaman
dahulu. Penggalan tersebut berupa bangunan-bangunan yang ada di dalam kawasan
tersebut. Tentunya akan sangat hati-hati jika suatu saat membangun sebuah
bangunan baru di kawasan historis tersebut. Yang perlu dikhawatirkan ialah akan
merusak citra dari bangunan-bangunan (eksisting) yang bersejarah. Salah satu
yang penting diperhatikan ialah massa bangunan yang direncanakan berdasarkan peraturan
Koefisien Lantai Bangunan yang berlaku pada kawasan bersejarah.
NAMA : TRYAS KARTIKO
KELAS : 4TB02
NPM : 29313007
MATKUL : KRITIK ARSITEKTUR
TUGAS : TUGAS KE1
0 komentar:
Posting Komentar