Rabu, 28 Desember 2016

KRITIK ARSITEKTUR : RUMAH MODERN >< RUMAH POST MODERN


RANGKUMAN KRITIK ARSITEKTUR PERTEMUAN KE 3
·         SETTING KRITIK merupakan sebuah situasi ketika kritik dilakukan, diungkapkan atau diberikan. Setting kritik dapat ditentukan berdasarkan subjek siapakah posisi si pengkritik dalam menanggapi sebuah objek, sehingga menhasilkan dampak ke pembuat objek dalam menindaklanjuti/merespon kritikan tersebut.
·         SUBJEK-SUBJEK PENGKRITIK itu ialah sebagai berikut.
1)  SELF : Kritik yang dilakukan oleh perancang terhadap hasil desain arsitektur dirinya sendiri. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas desain.
2)   AUTORITY : Kritik yang dikeluarkan dari pihak yang berwenang akan sebuah desain. Terdapatnya hubungan hirarki antara individu dengan pembuat kewenangan.
3)      EXPERT : Kritik para yang dilontarkan oleh para pakar.
4)      PEER : Kritik yang dikeluarkan oleh kelompok tertentu ke kelompok lainnya.
5)   LAYMAN : Kritik yang dikeluarkan masyarakat awam. Tidak memiliki kemampuan ataupun pengetahuan mengenai desain, sehingga kritik dikeluarkan dari sudut pandang yang lebih jujur.

KRITIK ARSITEKTUR : RUMAH MODERN >< RUMAH POST MODERN
 
sumber: archdaily.com
#1 Rumah modern : Villa Savoye (1929) | Le Corbusier
Le Corbusier memliki peryataan terkenal, "Rumah adalah mesin untuk hidup." desain arsitektur mulai mengambil kualitas inovatif dan kemajuan ditemukan di bidang lain dari industri, dengan istilah yang bernama efisiensi.



sumber: archdaily.com
#2 Rumah post modern :Vanna Ventury House (1964) | Robert Ventury
Ketika arsitek Amerika Robert Venturi merancang rumah untuk ibunya di akhir 1950-an, ia ditafsirkan kembali rumah pinggiran kota dengan pola dasar sebagai pernyataan arsitektur kontemporer. Pengaruhnya begitu besar, sekarang dikreditkan sebagai bangunan postmodern pertama.


Kritik dari segi normatif (doktrin)
#1 “Less is more” (Mies Van der rohe)
sumber: archdaily.com
sumber: archdaily.com
Sebuah pemikiran yang menyatakan bahwa sesuatu yang simpel, sederhana dan efisien merupakan nilai berharga dalam sebuah desain. Itulah yang menjadi doktrin dalam merancang sebuah arsitektur modern. Meliat contoh kasus villa savoye sebgai rumah modern, maka bisa diperhatikan ke efisisensian ruang-ruang dengan pemanfaatan fungsinya, bentuk jendela yang memanjang horisontal, atap yang berjenis dak bisa digunakan untuk ruang aktif.
#2 “Less is bore” (Robert Ventury)
sumber: dezeen.com
sumber: dezeen.com
Sementara Robet Ventury Ia pernah mengatakan “less is a bore” yang dimaksudkannya bahwa arsitektur modern yang berkembang sebelum arsitektur post-modern merupakan langgam arsitektur yang sangat membosankan. Melihat kasus rumah Vanna Ventury yang dirancang olehnya. dengan memperkenalkan kembali unsur-unsur tradisional dikaitkan dengan rumah mulai dari atap runcing, pintu masuk dengan bingkai lengkungan namun aksen tersebut memiliki fungsi original, ia meletakkan dasar bagi gerakan postmodern seluruh. Atap pelana yang memiliki bukaan vertikal di tengahnya, dan terletak di panjang daripada sisi pendek bangunan, benar-benar mendistorsi skalanya. Juga tidak ada atap pelana cocok di belakang - elemen adalah murni dekoratif.


Kritik dari segi penafsiran (impresionistik)
#1 Penghapusan elemen ornamentasi
sumber: archdaily.com
sumber: archdaily.com
Mulai tahun 1890-an sampai dengan 1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia Arsitektur yang ditunjukkan melalui munculnya berbagai eksperimen yang dilakukan oleh perorangan maupun kelompok, Eksperimen tersebut, diungkapkan sebagai sebuah pertentangan yang mana dibutuhkan 40 tahun untuk mengubah Arsitektur menjadi sekarang apa yang dikenal sebagai Arsitektur Modern. Arsitektur modern Mulai menonjol setelah PD I (1917) bersamaan dangan hancurnya sarana, prasarana dan ekonomi. Hal ini merupakan kesempatan untuk berbenah, berkoreksi dalam membangkitkan kembali dengan sebuah pemikiran modern. Salah satunya Le corbusier menerapkan pemikiran “Ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan” yang diterapkan dalam bangunanya. Terlihat ruang ruang yang minim ornamentasi yang mengedepankan simplisitas dan efisiensi.
#2 Pengembalian elemen filosofis yang bermakna
sumber: dezeen.com
sumber: dezeen.com
Gaya post modern merupakan sebuah koreksi terhadap gaya modern, yang dianggap bagi sebagian kalangan masih banyak kekurangan. Salah satu koreksinya ialah dengan mengembalikan unsur-unsur makna filosofis yang sebelumnya pada arsitektur modern sangat minim karena lebih mengedepankan efisiensi ruang. Robert Ventury dalam perancangan rumah gaya post modern ini mengkomunikasikan karakteristik tiap symbol yang memliki makna / arti. Fasadnya, menurut Venturi adalah symbol gambar sebuah rumah. Samaseperti ketika abad ke 18. Ini adalah bagian dari kegunaan simetri dan kelebihan lengkungan pada entrance rumah.



NAMA                  : TRYAS KARTIKO
KELAS                 : 4TB02
NPM                     : 29313007
MATKUL             : KRITIK ARSITEKTUR
TUGAS                : TUGAS KE3
SUMBER            : 
  • http://www.archdaily.com/84524/ad-classics-villa-savoye-le-corbusier
  • https://www.dezeen.com/2015/08/12/postmodernism-architecture-vanna-venturi-house-philadelphia-robert-venturi-denise-scott-brown/


0 komentar:

Posting Komentar

© ArtisticTect 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis