RANGKUMAN
KRITIK ARSITEKTUR PERTEMUAN KE 3
·
SETTING KRITIK merupakan sebuah situasi ketika
kritik dilakukan, diungkapkan atau diberikan. Setting kritik dapat ditentukan
berdasarkan subjek siapakah posisi si pengkritik dalam menanggapi sebuah objek,
sehingga menhasilkan dampak ke pembuat objek dalam menindaklanjuti/merespon
kritikan tersebut.
·
SUBJEK-SUBJEK PENGKRITIK itu ialah sebagai berikut.
1) SELF
: Kritik yang dilakukan oleh perancang terhadap hasil desain arsitektur dirinya
sendiri. Bertujuan untuk meningkatkan kualitas desain.
2) AUTORITY
: Kritik yang dikeluarkan dari pihak yang berwenang akan sebuah desain. Terdapatnya
hubungan hirarki antara individu dengan pembuat kewenangan.
3)
EXPERT
: Kritik para yang dilontarkan oleh para pakar.
4)
PEER
: Kritik yang dikeluarkan oleh kelompok tertentu ke kelompok lainnya.
5) LAYMAN
: Kritik yang dikeluarkan masyarakat awam. Tidak memiliki kemampuan ataupun
pengetahuan mengenai desain, sehingga kritik dikeluarkan dari sudut pandang
yang lebih jujur.
KRITIK ARSITEKTUR : RUMAH MODERN
>< RUMAH POST MODERN
#1
Rumah modern : Villa Savoye (1929) | Le Corbusier
Le Corbusier memliki peryataan
terkenal, "Rumah adalah mesin untuk hidup." desain arsitektur mulai
mengambil kualitas inovatif dan kemajuan ditemukan di bidang lain dari
industri, dengan istilah yang bernama efisiensi.
sumber: archdaily.com |
#2
Rumah post modern :Vanna Ventury House (1964) | Robert Ventury
Ketika arsitek Amerika Robert
Venturi merancang rumah untuk ibunya di akhir 1950-an, ia ditafsirkan kembali
rumah pinggiran kota dengan pola dasar sebagai pernyataan arsitektur
kontemporer. Pengaruhnya begitu besar, sekarang dikreditkan sebagai bangunan
postmodern pertama.
Kritik
dari segi normatif (doktrin)
#1
“Less is more” (Mies Van der rohe)
sumber: archdaily.com |
sumber: archdaily.com |
Sebuah pemikiran yang menyatakan
bahwa sesuatu yang simpel, sederhana dan efisien merupakan nilai berharga dalam
sebuah desain. Itulah yang menjadi doktrin dalam merancang sebuah arsitektur
modern. Meliat contoh kasus villa savoye sebgai rumah modern, maka bisa
diperhatikan ke efisisensian ruang-ruang dengan pemanfaatan fungsinya, bentuk
jendela yang memanjang horisontal, atap yang berjenis dak bisa digunakan untuk
ruang aktif.
#2
“Less is bore” (Robert Ventury)
sumber: dezeen.com |
sumber: dezeen.com |
Sementara Robet Ventury Ia pernah
mengatakan “less is a bore” yang dimaksudkannya bahwa arsitektur modern yang
berkembang sebelum arsitektur post-modern merupakan langgam arsitektur yang
sangat membosankan. Melihat kasus rumah Vanna Ventury yang dirancang olehnya. dengan
memperkenalkan kembali unsur-unsur tradisional dikaitkan dengan rumah mulai
dari atap runcing, pintu masuk dengan bingkai lengkungan namun aksen tersebut
memiliki fungsi original, ia meletakkan dasar bagi gerakan postmodern seluruh. Atap pelana yang memiliki bukaan vertikal di tengahnya, dan terletak di panjang daripada sisi pendek bangunan, benar-benar mendistorsi skalanya. Juga tidak ada atap pelana cocok di belakang - elemen adalah murni dekoratif.
Kritik
dari segi penafsiran (impresionistik)
#1
Penghapusan elemen ornamentasi
|
|
Mulai tahun 1890-an sampai dengan
1930-an, terjadi sejumlah pertentangan dalam dunia Arsitektur yang ditunjukkan
melalui munculnya berbagai eksperimen yang dilakukan oleh perorangan maupun
kelompok, Eksperimen tersebut, diungkapkan sebagai sebuah pertentangan yang
mana dibutuhkan 40 tahun untuk mengubah Arsitektur menjadi sekarang apa yang
dikenal sebagai Arsitektur Modern. Arsitektur modern Mulai menonjol setelah PD
I (1917) bersamaan dangan hancurnya sarana, prasarana dan ekonomi. Hal ini
merupakan kesempatan untuk berbenah, berkoreksi dalam membangkitkan kembali
dengan sebuah pemikiran modern. Salah satunya Le corbusier menerapkan pemikiran
“Ornamen dianggap sebagai suatu kejahatan” yang diterapkan dalam bangunanya.
Terlihat ruang ruang yang minim ornamentasi yang mengedepankan simplisitas dan
efisiensi.
#2
Pengembalian elemen filosofis yang bermakna
sumber: dezeen.com |
sumber: dezeen.com |
Gaya post modern merupakan sebuah
koreksi terhadap gaya modern, yang dianggap bagi sebagian kalangan masih banyak
kekurangan. Salah satu koreksinya ialah dengan mengembalikan unsur-unsur makna
filosofis yang sebelumnya pada arsitektur modern sangat minim karena lebih
mengedepankan efisiensi ruang. Robert Ventury dalam perancangan rumah gaya post
modern ini mengkomunikasikan karakteristik tiap symbol yang memliki makna /
arti. Fasadnya, menurut Venturi adalah symbol gambar sebuah rumah. Samaseperti
ketika abad ke 18. Ini adalah bagian dari kegunaan simetri dan kelebihan lengkungan
pada entrance rumah.
NAMA : TRYAS KARTIKO
KELAS : 4TB02
NPM : 29313007
MATKUL : KRITIK ARSITEKTUR
TUGAS : TUGAS KE3
SUMBER :
- http://www.archdaily.com/84524/ad-classics-villa-savoye-le-corbusier
- https://www.dezeen.com/2015/08/12/postmodernism-architecture-vanna-venturi-house-philadelphia-robert-venturi-denise-scott-brown/
0 komentar:
Posting Komentar