Selasa, 11 Oktober 2016

KRITIK ARSITEKTUR: SEBUAH BANGUNAN BERTINGKAT SEDANG PADA KAWASAN HISTORIS

RANGKUMAN KRITIK ARSITEKTUR: MINGGU 1
  • Definisi kritik arsitektur : menananggapi hasil pengamatan dan pemahaman mengenai karya arsitektur berupa ucapan, tulisan ataupun gambar
  • Kritik arsitektur memiliki 3 metode : Normatif (keyakinan), Penafsiran (subjektif), dan Deskriptif (menggambarkan) 
  • Kritik Normatif dibagi menjadi 3 jenis : Doktrin (mempengaruhi orang lain dengan kajian yang bersifat umum), Sistematika (menyusun elemen-elemen yang saling berkaitan), Tipikal (Suatu norma yang didasarkan pada model yantg digeneralisasi) dan Terukur (dugaan yang mampu mendeskripsikan bangunan secara kualitatif)
KRITIK ARSITEKTUR: SEBUAH BANGUNAN BERTINGKAT SEDANG PADA KAWASAN HISTORIS
Sumber : Goole Earth
Penulis mengambil objek gedung Kantor Pelayanan Pajak Pratam Jakarta Penjaringan yang terletak di Jl. Lada pada kawasan kota tua Jakarta, sebagai objek amatan kritik yang dilihat dari segi arsitekturnya. 
Penulis berasumsi bangunan ini mulai dibangun setelah kawasan kota tua terbentuk dan sudah memiliki citra. Saat ini bangunan ini sebagai kantor pelayanan pajak, yang mana penulis berasumsi juga sebelumnya bangunan ini memiliki fungsi lain sebelum yang sekarang.

Sumber : Goole Earth
Dari segi gaya arsitekturnya langgam yang diterapkan pada bangunan ini setelah diperhatikan telah beradaptasi dengan gaya-gaya bangunan yang ada di kawasan lingkungannya yaitu gaya neoklasik. Hal ini menjadi unik karena kantor pelayanan pajak sebagai bangunan pelayanan umum dengan gaya bangunan seperti ini jarang ada.




Blokplan Bangunan
Melihat sisi view, bangunan ini menjulang tinggin di atas bangunan-bangunan disekitarnya, dangan memiliki 7 lantai bangunan ini dapat dikatagorikan sebagai bertingkat sedang. Hal ini menjadi kontras terhadap lingkungan kawasannya. Melihat posisi massa bangunan ini berada di belakang bangunan museum fatahillah jika sudut pandang dari plaza fatahillah yang menjadi magnet kawasan kota tua, bangunan ini tetap terlihat dan seakan-akan menjadi background orientasi dari plaza menuju museum.

Ilustrasi Museum Fatahillah Zaman Dahulu, Sumber: Wikipedia


Situasi Museum Fatahillah Saat ini
 Jika dirasakan hal ini merusak citra bangunan museum fatahillah, yang sebelumnya fasadnya memiliki background yang clear hanyalah awan yang tampak, menjadikan kesan tenang, mandiri, seimbang dan formal sudut pandang objek dari magnet kawasan yaitu plaza fatahillah, namun setelah bangunan ini muncul semua itu menjadi berubah.

Ilustrasi Meme Penulis
Kawasan kota tua memliki nilai sejarah yang tinggi sebagai peninggalan saksi bisu cerita indonesia pada jaman dahulu. Penggalan tersebut berupa bangunan-bangunan yang ada di dalam kawasan tersebut. Tentunya akan sangat hati-hati jika suatu saat membangun sebuah bangunan baru di kawasan historis tersebut. Yang perlu dikhawatirkan ialah akan merusak citra dari bangunan-bangunan (eksisting) yang bersejarah. Salah satu yang penting diperhatikan ialah massa bangunan yang direncanakan berdasarkan peraturan Koefisien Lantai Bangunan yang berlaku pada kawasan bersejarah.


NAMA                  : TRYAS KARTIKO
KELAS                 : 4TB02
NPM                     : 29313007
MATKUL             : KRITIK ARSITEKTUR
TUGAS                : TUGAS KE1
© ArtisticTect 2012 | Blogger Template by Enny Law - Ngetik Dot Com - Nulis